Laporan Praktikum Hari : Jum’at
Pemeliharaan dan Pengoperasian Alat Tanggal : 7 Oktober 2011
Waktu : 13.00-16.20
PJP : Wina Agustiani, S.Si Asisten : Diah Daru
Doni Rahmad P.
REFRAKTOMETER DAN SPEKTROSKOPI UV VIS
Kelompok 5
Eka Setiawati J3L110028
Arfiyah Tri Meirina J3L110030

ANALISIS KIMIA
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
REFRAKTOMETER
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui indeks refraksi (indeks bias), specific grafity (rapatan jenis), dan konsentrasi dari suatu zat terlarut. Misalnya ialah mengukur kadar gula, kadar urine dalam tubuh, maupun protein. Pada saat pertama kali melakukan pembelian, dilakukan peneraan skala pada refraktometer untuk menegetahui konsentrasi bahan secara pasti. Semakin kecil sudut refraksi, maka semakin besar rapatan jenis dan semakin besar pula konsentrasi suatu zat.
Prinsip kerja refraktometer ialah cahaya polikromatis dari sinar lampu menyinari day light plate. Kemudian samle diteteskan 2-3 tetes yang diletakkan di atas prisma. Sample terkena cahaya polikromatis yang diteruskan ke prisma. Cahaya polikromatis diubah menjadi cahaya monokromatis. Terjadi pemfokusan pada lensa, dan deiteruskan ke biomaterial skip, sehingga tertera skala. Skala dibaca menggunaka mata dari eye pieces.
Gambar 1. Prinsip Kerja Refraktometer
Refraktometer terdapat empat jenis yaitu refraktometer untuk kadar gula, kadar protein, kadar urine, dan kadar garam (salinitas). Refraktometer salinity (garam), pada pembacaan skala terdapat specific grafity (rapatan jenis) pada bagia kiri dan konsentrasi pada bagian kanan. Sedangkan refractometer urine, terdapat dua pembacaan yaitu indeks bias dibagian kiri, water (air) di bagian tengah, dan specific grafity (rapatan jenis) di bagian kanan.
Komponen-Komponen dalam Refraktometer






Gambar 2. Bagian-Bagian Refraktometer
1. Day Light Plate
Day light plate terbuat dari bahan kaca. Fungsi komponen tersebut ialah mencegah prisma tergores oleh debu atau benda asing, dan agar sample yang diteteskan pada prisma tidak jatuh atau tumpah.
2. Prisma
Prisma merupakan komponen yang sensitive terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk membaca skala atau indeks bias dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis.
3. Knop Pengatur Skala
Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada knop pengatur skala, lalu diputar-putar hingga specific grafity (rapatan jenis) menunjukkan hasil 1.000.
4. Lensa
Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada dalam bagian handle.
5. Handle (pegangan)
Handle yaitu area genggaman pada saat memegang refractometer yang dilengkapi dengan grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat tersebut. Handle berfungsi untuk area memegang refraktometer dan menjaga suhu tetap stabil. Handle terbuat dari bahan karet karena karet merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan bahan karet dapat menjaga kestabilan suhu.
6. Biomaterial Skip
Komponen tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu (200C) dengan range suhu 150C – 280C dan berada di bagian dalam handle.
7. Skala
Skala berfungsi sebagai pembacaan specific grafity atau rapatan jenis(Sp G), indeks refraksi atau indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis. Skala berada di bagian dalam handle
.
8. Lensa Pembesar
Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala, serta berada di bagian dalam handle.
9. Eye Pieces
Eye pieces berfungsi untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detector mata.
Cara Pengoperasian
1. Day light plate dibuka dengan menggunakan ibu jari.
2. Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades.
3. Kemudian dilakukan penyekaan dilakukan secara satu arah dan bebas.
4. Apabila refraktometer sudah lebih dari tiga bulan tidak digunakan, bleaching (pemutih 10%) digunakan untuk membersihkan plat-plat yang terbentuk.
5. Lalu kalibrasi dilakukan menggunakan aquades.
6. Aquades diteteskan pada prisma dan jangan sampai ada gelembung. Apabila terdapat gelembung, maka akan mempengaruhi nilai ND sehingga pengukura tidak tepat.
7. Mata melihat hasil pengukuran dari eye piece hingga ada garis perbatasan antara biru dan putih yang menunjukkan hasil pengukuran.




Gambar 2. Contoh hasil pengukuran zat pada refraktometer atau Skala Refraktometer Urine
8. Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan aquades.
9. Kemudian diseka dengan satu arah.
10. Refraktometer disimpan kembali di dalam box (wadah).
Cara Pemeliharaan
1. Sebelum dan setelah digunakan, prisma dan day light plate selalu dibersihkan dengan aquades serta diseka dengan tisu.
2. Refraktometer diletakkan pada wadah khusus.
3. Apabila refraktometer tecelup dalam air, segera dikeringka dengan udara, lalu dipaparkan terhadap cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun pada permukaan lensa.
4. Jangan terkena cahaya matahari langsung.
5. Prisma dijaga agar tidak tergores.
SPEKTROFOTOMETER UV VIS

Gambar 4 spektrofotometer UV Vis
Spektrofotometer UV Vis prinsipnya sama dengan spektrofotometer pada umumnya yaitu alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Pengukuran menggunakan spektrofotometer ni disebut dengan spektrofotometri (Saputra 2009). Spektrofotometer UV Vis disebut juga sebagai spektrofotometer double beam. Double beam adalah memiliki kemampuan tanpa harus menganti-ganti sampel, dapat mengukur langsung daerah UV Vis. Ada dua sumber cahaya pada spektrofotometer UV Vis yaitu
· Wolfram untuk daerah visible dengan panjang gelombang 400-700 nm
· Deuterium untuk daerah UV dengan panjang gelombang 200-400 nm
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer adalah bila cahaya monokromatik melalui suatu media, maka sebagian cahaya tersebut diserap, sebagian dipantukan dan sebagian lagi dipancarkan (Clark 2007). Radiasi yang diserap sebanding dengan konsentrasi yang artinya semakin besar konsentrasi maka absorban akan semakin besar. Prinsip kerja spektrofotometer double beam sebagai berikut





Gambar 5 prinsip kerja spektrofotometer
Spektrofotometer UV Vis terdiri dari 4 bagian penting yaitu:
a) Sumber cahaya
Sumber cahaya yang digunakan adalah wolfram dan deuterium

Gambar 6 lampu wolfram

Gambar 7 lampu deuterium
b) Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahay polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda. Ada dua macam monokromator yaitu
1. Prisma

Gambar 8 monokromator prisma
2. Kisi difraksi
c) Kuvet
Kuvet adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat sampel, blanko atau standar.

Gambar 9 kuvet
d) Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalm bentuk jarum penunjuk atau angka digital (Hamdani 2008).
Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-Vis dilakukan dengan menggunakan blanko:
Setting nilai absorbansi = 0
Setting nilai transmitansi = 100 %
Penentuan kalibrasi dilakukan dikuti prosedur sebagai berikut:
a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam sampel) dengan kuvet yang sama.
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi.
c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.
Dengan adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-Vis ini maka akan membantu pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi (Tahir 2008).
Cara mengoperasikan spektrofotometer UV Vis
v Semua alat dihubungkan ke stabilizer
v Komputer dinyalakan
v Spektrofotometer dinyalakan dengan menekan tombol ON
v Klik tombol start, pilih program Hitachi Aplication UV solution
v Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses instalisasi sedang berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan munculnya warna hijau dan tertulis status ready.
v Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrofotometer siap digunakan
v Atur panjang gelombangnya.
v Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran serapan sample pada panjang gelombang tertentu.
v Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya kemudian dikeringkan. Spektrofotometer dimatikan dengan mengklik tanda silang pada bagian kanan atas kemudian pilih cole the lamps and cole the windows kemudian tekan tombol ON OFF pada main unit spektrofotometer.
Cara pemeliharaan spektrofotometer UV Vis adalah
a. Kompartment sampel selalu dibersihkan
b. Suhu penyimpanan stabil
c. Meja permanen
d. Gunakan stabilizer
e. Masukkan kuvet tegak lurus
f. Alat harus selalu diperiksa
g. Kuvet yang digunakan harus bersih
Berdasarkan hasil percobaan pengukuran absorbansi suatu analat diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 1. Hasil Pengukuran Absorbansi
Larutan | Konsentrasi (ppm) | Absorbance |
Standar 1 | 1 | 0.007 |
Standar 2 | 2 | 0.541 |
Standar 3 | 3 | 1.162 |
Standar 4 | 4 | 1.748 |
Standar 5 | 5 | 0.679 |
Sample | x | 0.549 |

Kurva 1. Kurva Standar Hasil Pengukuran Absorbansi
λmaks= 414 nm
Absorbance = 0.549
Y= a + bx
a = 0.0621
b = 0.2551
r = 0.6122
Maka
y= a+bx
0.5490 = 0.0621 + 0,2551 (x)
X = 1.9087 ppm
Daftar Pustaka
Clark J. 2007. Hukum Beer lambert.[terhubung berkala] http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrum_serapan_ultraviolet-tampak__uv-vis_/hukum_beer_lambert/ ( 12 Oktober 2011, 10:36)
Hadiat.2004.Kamus Sains.Jakarta: PT Balai Pustaka
Hamdani.2008. Spektrofotometer UV Vis . [terhubungberkala] http://catatankimia . com /catatan/spektrofometri-uv-vis.html ( 12 Oktober 2011, 9:36)
Tahir I.2008. Arti Penting kalibrasi Pada Proses Pengukuran Analitik: Aplikasi Pada Penggunaan PH Meter dan Spektrofotometer UV Vis. Jogjakarta: Universitas gadjah Mada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar