Rabu, 04 Januari 2012

Laporan Praktikum Pemeliharaan dan Pengoperasian Alat : Fotometer dan Polarimeter

Laporan Praktikum
Pemeliharaan dan Pengoperasian Alat
 Hari        : Jum’at
Tanggal :  30 September 2011
PJP         : Wina Agustiani, S. Si
Asisten  :  Diah Daru
                 Doni Rahmat Pranoto



FOTOMETER DAN POLARIMETER

Kelompok 5
Eka Setiawti                J3L110028
Arfiyah Tri Meirina     J3L110030









PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT  PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

FOTOMETER

Fotometer ialah alat untuk menangkap kekuatan cahaya atau interaksi cahaya yang ditransmisikan atau pengukuran berdasarkan cahaya dengan sumber radiasi elektromagnetik. Nama lain dari fotometer yang dipraktikumkan ialah Hospitex Diagnostic artinya instrument yang biasa digunakan pada rumah sakit yang menggunakan sample klinis misalnya serum darah. Komponen-komponen fotometer hampir sama dengan spektrofotometer meliputi sumber cahaya atau sumber radiasi yaitu lampu halogen, kemudian filter, tempat sample atau kuvet, detector ialah silicon, dan sample klinis yaitu serum darah.
Prinsip kerja fotometer yaitu sampel yang telah diinkubasi kemudian disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke dalam kuvet dan dibaca oleh sinar cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan pompa peristaltik menuju ke pembuangan. Sampel yang digunakan harus dimasukkan dalam inkubator. Hal ini agar reagen-reagen dalam sampel bekerja secara maksimal.

Line Callout 2: Penutup pompa dan kuvet
 




Line Callout 2: Selang AspiratorLine Callout 2: Monitor
Gambar 1. Fotometer (Hospitex Diagnostic)

Gambar 2. Kuvet Persegi

Bagian-Bagian dan Fungsinya
1.      Selang aspirator untuk menghisap sample untuk dianalisis.
2.      Pompa peristaltic untuk menghisap sample dari kuvet dan menuju pembuangan.
3.      Kuvet untuk tempat meletakkan sample.
4.      Inkubator untuk menyamakan kondisi dengan yang sebenarnya dan agar hasilnya sempurna.
5.      Waste (pembuangan) untuk wadah pembuangan cairan yang telah dianalisis oleh fotometer.
6.      Selang peristaltic untuk membantu kerja pompa peristaltic yang bersifat elastic dan menjadi jalur mengalirnya sample untuk dianalisis.

Cara Pengoperasian
Persiapan Sample
1.      Fotometer disambungkan dengan sumber arus listrik 220 volt.
2.      Tekan tombol power on.
3.      Instrumen dibiarkan stabil dengan didiamkan sekitar 10 menit.
4.      Selang peristaltic dan pompa dihubungkan.
5.      Sebelum digunakan untuk analisis sample, alat dicuci dahulu dengan aquabidea dengan cara selang aspirator dicelupkan ke dalam aquabides, lalu tekan tombol washing pada monitor. Aquabides akan terhisap ke dalam alat dan dilakukan proses pencucian. Pencucian dilakukan untuk mendorong gelembung-gelembung udara atau kontaminan yang terdapat di dalam selang untuk masuk ke pembuangan. Pencucian dilakukan 10 kali.
Pengukuran Sample
1.      Sample diinkubator selama 5-10 menit.
2.      Ukurlah blanko, sample, dan standar.
3.      Lakukan set up pada suhu kuvet.
4.      Blanko akan dihisap dan dianalisis hingga keluar struk data.
Cara Mematikan
1.      Cuci dengan disinfektan 10% (deterjen dan aquades).
2.      Dibilas dengan aquabides 10 kali.
3.      Setelah itu, dicuci dengan udara agar alat yang dilalui cairan akan kering.
4.      Selang peristaltic dikembalikan pada keadaan semula.
5.      Alat dibersihkan dengan tisu dan tutup dengan plastic yang telah disediakan agar terhindar dari debu dan kotoran.
6.      Alat diputuskan dari power supply.

Cara Pemeliharaan
1.      Alat ditempatkan pada ruangan bersuhu dan kelembaban tetap (ber-AC).
2.      Alat ditempatkan pada meja yang datar dan permanen.
3.      Sebelum dan setelah menggunakan instrument tesebut, harus dicuci minimal 10 kali.
4.      Setelah digunakan, selang peristaltic harus dikembalikan pada keadaan semula.
5.      Instrumen harus dibersihkan dari debu.
6.      Jika terjadi kerusakan, hubungi agen atu supplier.

Daftar Pustaka



POLARIMETER

            Polarimeter ialah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas optik dari suatu senyawa aktif optik. Senyawa aktif optik  merupakan senyawa yang dapat membedakan cahaya pada bidang terpolarisasi dan memiliki karbon kiral. Pada Polarimeter terdapat polarisator dan analisator. Polarimeter adalah Polaroid yang dapat mempolarisasi cahaya, sedangkan analisator adalah Polaroid yang dapat menganalisa/mempolarisasikan cahaya. Cahaya merupakan gelombang elektro magnet yang terdiri dari getaran medan listrik dan getaran medan magnet yang saling tegak lurus. Gelombang ini bergetar kesegala arah sehingga disebut sinar tak terpolarisasi. Apabila sinar ini melalui suatu polarisator maka sinar yang diteruskan hanya yang memiliki arah rambat yang sama.
            Bila arah transmisi polarisator sejajar dengan arah transmisi analisator, maka sinar yang mempunyai arah getaran yang sama dengan arah polarisator akan diteruskan seluruhnya. Tetapi jika arah transmisi polarisator tegak lurus terhadap arah analisator maka tak ada sinar yang diteruskan. Bila arahnya membentuk suatu sudut maka yang diteruskan hanya sebagian. Sinar terpolarisasi liner yang melalui suatu larutan optis aktif akan mengalami pemutaran bidang polarisasi.
            Prinsip kerja alat tersebut ialah sumber cahaya akan memancarkan cahaya yang monokromatis. Selanjutnya cahaya tersebut diubah dengan prisma Nicole menjadi terporisasi. Ketika senyawa aktif optik terkena cahaya terpolarisasi itu maka senyawa akan membelokkan cahaya pada sudut tertentu. Sudut yang dihasilkan akan dibaca oleh prisma analisator melalui skala.

Line Callout 3: Tempat tabung sampelLine Callout 3: Tempat Prisma AnalisatorLine Callout 3: Tempat prisma NicoleLine Callout 3: mikroskopLine Callout 3: skalaLine Callout 3: Sumber cahaya
Line Callout 3: Tombol ON/OFF
Line Callout 3: Tabung sampel
 



                                                     Gambar 4. Polarimeter

Cahaya yang terlihat pada mikroskop terdiri dari 5 macam cahaya. Cahaya tersebut ialah hitam gelap, terang, terang gelap terang, gelap terang gelap, dan redup. Cahaya redup ialah cahaya yang dicari yang menunjukkan kedua lensa sudah paralel (sejajar). Cahaya ini dapat ditemukan dia atara cahaya gelap-terang-gelap dana terang-gelap-terang.
terang
Gelap-terang-gelap
Redup
Terang-gelap-terang
gelap
                        Gambar 3. Cahaya yang terbaca pada mikroskop

Pengukuran dengan polarimeter ini bertujuan untuk mencari konsentrasi atau untuk mengidentifikasi. Rumus yang digunakan untuk menentukan keduanya ialah 
Keterangan:
D = lampu
T = suhu
C = konsentrasi (g/mL)
d = panjang tabung (dm)
α = sudut hitung rotasi
 = sudut rotasi spesifik

Bagian-Bagian Alat Polarimeter
1.    Sumber  Cahaya
Alat polarimeter terdiri dari beberapa bagian. Bagian yang pertama ialah sumber cahaya. Sumber cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu sumber cahaya filament dan sumber cahaya natrium. Sumber cahaya filament digunakan untuk alat model lama, sedangkan sumber cahaya natrium digunakan untuk alat model baru. Filter dari sumber cahaya natrium ialah filter orange dengan panjang gelombang 589 nm. Sumber cahaya ditutup agar cahayanya focus dan tidak ada udara.
2.        Prisma Nicole
Bagian lain dari polarimeter ialah prisma Nicole. Bagian ini disebut polarisator yang berfungsi mengubah cahaya monokromatis menjadi lebih terpolarisasi. Ilustrasi perubahannya yakni sebagai berikut:
 
  

    Cahaya monokromatis                           Cahaya terpolarisasi
                   Gambar 2 Perubahan cahaya oleh polarisator
3.    Tabung Sampel
Bagian berikutnya ialah tabung sampel. Tabung sampel  terbuat dari kaca yang memiliki dua pengaman, yaitu karet dan skrup. Pemasangan pengaman harus dilakukan secara berurutan jika tidak akan merusak lensa. Urutan pemasangan ialah lensa, karet, setelah itu baru skrup. Tabung sampel  terdiri dari bermacam-macam ukuran tergantung jumlah sampel yang diuji.  Pada saat memasukkan sampel lebih baik yang dibuka ialah bagian bawahnya supaya tidak ada gelembung udara pada tabung. Pengisian sampel jangan sampai ada gelembung udara karena dapat menyebabkan pembiasan cahaya. Bagian gondok pada tabung dirancang untuk menjebak udara dalam tabung.
4. Prisma Analisator
Prisma analisator merupakan bagian lain dari alat ini. Fungsi prisma ini ialah untuk mensejajarkan sudut yang dihasilkan dari senyawa aktif optik. Bagian lain dari polarimeter ialah mikroskop dan skala. Mikroskop berguna untuk menentukkan cahaya yang sudah sejajar sehingga sudut hitung rotasinya dapat dilihat dari skala. Bagian yang diatur pada alat polarimeter ini ialah lensa analisator. Sudut putar adalah sudut yang ditunjukkan oleh analisator setelah sinar melewati larutan dan membentuk cahaya yang redup. Apabila bidang polarisasi berputar kea rah kiri (levo) dilihat dari pihak pengamat, peristiwa ini disebut polarisasi putar kiri. Demikian juga untuk peristiwa sebaliknya (dextro).  

Cara Pengoperasian
1.      Alat disambungkan dengan arus listrik 220V yang dilengkapi dengan stabilizer dan frekuensinya 50 Hertz.
2.      Tombol power dinyalakan dan alat dibiarkan selam 5 menit.
3.      Sampel disiapkan dalam wadah dan sampel yang diukur harus tidak berwarna.
4.      Baud pada ekor tabung sampel dibuka, sampel dimasukan smpai cembung.
5.      Lensa dipasang dengan cara digeser, karet dan skrup dipasang berurutan.
6.      Tabung sampel dimasukkan ke tempatnya.
7.      Dicari cahaya redup dengan mikroskop lalu dibaca sudut hitung rotasinya melalui skala.

Cara Pemeliharaan
1.      Arus listrik yang diberikan pada alat harus stabil sehingga digunakan stabilizer.
2.      Meja yang digunakan untuk menyimpan harus meja permanen.
3.      Suhu ruang penempatan alat stabil.
4.      Alat tidak terkena cahaya langsung.
5.      Pemeliharaan khusus pada alat ini ialah tempat tabung sampel pada rangkaian alat harus terjaga kebersihannya.
6.      Pembersihan bagian tersebut dilakukan dengan cara dibersihkan menggunakan tisu yang dibasahi dengan alcohol.
7.      Pastikan prisma analisator dalam keadaan baik jangan sampai tergores. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar