Selasa, 10 Januari 2012

Puisi Cinta Ala Kimia

Mencintaimu
Seperti berusaha mengisi unsur tanpa elektron sunyi
Percuma kau telah terisi tak ada lagi ruang kosong dihatimu
Bagaimana kubisa bersama mu kalau seperti itu?
Kau terlalu jauh untuk kugapai
Walau aku telah menambahkan asam kuat pekat
PHku tetap tak bisa menyamaimu
Akupun tak bisa seperti Mn dan Cr
Yang selalu bersama-sama
Akhirnya............
Aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan
Memandangmu penuh kekaguman
Tanpa reaksi yang berarti
Saat kau tersenyum
Kusembunyikan hatiku
Karena senyummu selalu
memancarkan spektrum-spektrum emisi
yang dapat mencapai lamda maks dihatiku
aku takut. Aku takut
bila grafik dihatiku telah mencapai lamda maks
dan tiba-tiba nilai lamda yang kudapat selajutnya harus jatuh
apa yang harus kuperbuat dengan hatiku ini?
Yang terlanjur larut dalam cinta
Tolong aku tak mau tersakiti
Oleh korosifnya cinta
Apa yang harus kuperbuat?
Untuk mencapai titik akhir cintaku
Dan mendapatkan warna lembayung yang indah
Seperti siluet senja ketika malam mejemput



Puisi Romantis part 13

Teringat ucapan mu padaku
Tunggulah aku bersama cintaku dan kesetiaanku
Dan ku katakan padamu
Bahwa aku akan menunggumu

Suaramu di seberang sana
Mengobati rasa sakit karena rindu
Rasa curiga yang berkecamuk di dada
Namun hanya sekejap saja

Aku memang menunggumu
Selalu menunggumu
Mempertahankan rindu ku
Mengagungkan cinta ku

Aku ingin kaupun begitu
Tetap merindui ku
Mengingat setiap waktu yang telah kita lalui
Dan akan kembali kepadaku lagi
 

Puisi Romantis part 12

Teringat ucapan mu padaku
Tunggulah aku bersama cintaku dan kesetiaanku
Dan ku katakan padamu
Bahwa aku akan menunggumu

Suaramu di seberang sana
Mengobati rasa sakit karena rindu
Rasa curiga yang berkecamuk di dada
Namun hanya sekejap saja

Aku memang menunggumu
Selalu menunggumu
Mempertahankan rindu ku
Mengagungkan cinta ku

Aku ingin kaupun begitu
Tetap merindui ku
Mengingat setiap waktu yang telah kita lalui
Dan akan kembali kepadaku lagi
 

Puisi Romantis part 11

Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia hayalanku yang mencaci
Aku berhayal berduaan dengan mu
Dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu

Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak mengenaliku
Kau tak tahu apa yang ada di hatiku
Kau tak tahu jika aku memandingi wajah indahmu

Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi
Yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan
Saat berhadapan dengan mu

Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku
Tak dapat berucap padamu, bahkan walau telah menyentuhmu
Setiap menatap matamu terasa menusuk ke jantung hati ku
Engkau cintaku, cinta terpendamku
Engkau rinduku, rindu tak bertuanku

Puisi Romantis part 10

Aku menunggumu di ujung-ujung waktu
Saat mentari pagi tersenyum
dan Saat mentari petang mengayun
Saat hari di telan sang hitam berganti bulan
Adakah kau sadari...?

Kesemua penjuru ku panggil namamu
Bersama angin ku lantunkan nyanyi rindu
Iramaku rincik hujan dan coleteh pengelana
Tiada lelah terus ku mainkan
Adakah kau merasa...?

Kini kepak sayapku mulai lelah
Berharap tentang bayangmu
Tentang indah senyumu, dan tatap matamu
Menhentikan pencarianku tentang apapun
Karena yang ku cari ada di dirimu...!!!

Puisi Romantis part 9

mengingat bayangmu yang jauh
pada waktu yang kian sempit
dadaku nyaris terbelah
perih melolong sengit
rinduku membuncah
merobek langit

kutitip puisi rindu
pada nyanyi angin sendu
agar hati tak kian pilu
berharap kaupun rindu

…love u miss u love u miss u love u miss u…sampe nyaris gila

Puisi Romantis part 8

peLangi berkiLau di Langit jauh
teduh mengambang benang gerimis
gradasi warna kibaran seLendang bidadari
menari nari di geLitik angit bukit
dan kamu, turun ke reLung jiwaku
sungguh indah rahasiamu
semburat merah di wajahmu,cinta itu senja itu
pohon pohon waru berebut menyamar bayangmu
meLukisnya di dada, untuk ku dekap
agar cinta tak kemana
jangan Lagi kau risaukan
cintaku hanya berakir dengan namamu
yang membuat kaLimat cinta
memiliki makna yang indah

Puisi Romantis part 7

Senyummu adalah bahagiaku
Ceriamu adalah dambaku
Gelisahmu adalah kebimbanganku
Air matamu adalah kesedihanku
Kau pelipur lara dukaku
Kau pengiring suka citaku
Bersama kita dalam hari-hari keberkahan
Ikatan ini berawal dari hati, atas nama cinta
Jalinan ini bermula dari rasa, atas nama sayang
Pertautan ini berasal dari angan, atas nama rindu
Sungguh ini adalah cinta, sayang, dan rindu..
Cinta, sayang, dan rindu atas nama pengabdian kepada Rabbul Izzati
Malam ini bintang bersinar cinta,
bulan tersenyum sayang,
angin mendesir rindu..
Wahai bintang, bulan, dan angin..
Sampaikanlah salam cinta, sayang, dan rinduku kepadanya..
“Sungguh Aku Sangat mencintaimu karena Allah”

Puisi Romantis part 6

Kau bertanya padaku tentang rindu
Tentang jarak yg memisahkan kita
Tentang waktu yang mengalir begitu cepat

Kau bertanya padaku tentang cinta
Tentang indah yang kita miliki
Tentang senyum
Tentang damai yang tercipta begitu lambat

Aku hanya trdiam mendengarmu bersuara
Aku tahu
Kau disana sedang menyimpan rindu begitu dalam padaku
Tapi aku tak akan berujar panjang lebar sepertimu
Aku hanya ingin memberi tahu satu hal padamu
"Aku sangat mencintaimu"

Puisi Romantis part 5

indah sore itu
bukan untuk matahari senja
yang berwarna jingga
indah sore itu
bukan pada biru samudera
di batas cakrawala
indah sore itu
adalah sinar matamu
yang memancarkan pesona
indah sore itu
adalah lambaian balutan kerudungmu
yang membuat aku terpana
indah sore itu
adalah kamu, cinta

Puisi Romantis part 4

untaian kata mesra dan seribu puisi yang ku miliki
tak mampu menyaingi indah wajahmu

keindahan yang mengisi duniaku
adalah kamu

memandangmu..
aku berharap waktu berhenti

menyentuhmu..
bagai mnyentuh sesuatu yang rapuh

kau adalah jejak yang iringi langkahku
kau adalah detak yang iringi jantungku
kau adalah air mata yag iringi tangisku
kau hanya ada dalam hatiku

Puisi Sedih part 3

Sejak dirimu jauh dari tatapan mataku
Malam terasa begitu perlahan bergulir tuk berganti
Pagi begitu hampa,,,hidupku ku rasakan..
Namun kenangan itu masih indah
dan masih terasa hangat ku nikmati
dan ku tinggalkan
Aku selalu menatap
Dimana dulu kau berada
Ku bayangkan adanya dirimu disini
Namun semua sia-sia
dan hanya membuat kerinduan ini
semakin mendalam...

Puisi Sedih part 2

Anganku melukis bayangmu
di kanfas rapuh....
Sementara detak hari terus melangkah
dan pulang keperaduan.....
Sementara langkah kaki kecilku
takkan pernah mampu mengejar bayangmu
yang kian menjauh..........

Puisi Sedih part 1

Aku terlanjur sayang kepada mu…
Terlanjur cinta ini memaku…
Hingga miris yg tersisa melihat kau acuh…
Jika samurai tak sanggup mencabik…
Jika peluru tak sanggup menembus…
Apa yg harus aku perbuat agar isi hati ini terbunuh…
Kenapa kau slalu ada…
dan tak lepas dari hati ini…
semakin ku ingin kau pergi…
semakin dekat bayang mu menghampiri…

Puisi Romantis part 3

Awalnya ku tak sungguh2 mnyukaimu
kemudian sedikit demi sedikit Ku mulai mnyayangimu Tapi kini kau seperti Semkin terasa jauh dariku
Tak tahu ku kenapa begitu 
Seperti daun yang tertiup angin 
Entah sanggup ku raih entah tidak 
Aku merindukanmu Sangat amat merindukanmu
Aku hanya bisa menuliskannya pada Selembar kertas putih yang bersih
Betapa ku merindukanmu
seperti ratusan liter air yang berada di pantai seperti itulah rinduku padamu

•♥• Gombal •♥• haha

puisi romantis part 2

Aku rindu kamu
Hilang rasa tanpa dirimu sekarang
Besok temani jiwaku lagi
Jiwa yang setiap saat rindu kamu
Jagalah hatimu selamanya
Selama yang kau bisa bisa jaga
Hati ini utuh untukmu
Dan tetap terawat hanya untukmu
Sayang kumengenal tatapmu
Senyum manis indah bibirmu
Yang selalu terbayang hanya kamu

Puisi Romantis part 1

Aku masih disini
Terpaku, termenung, terdiam
Dalam kelam dan gelapnya malam
Melayang angan dan fikiran
Entah,,menuju kemana arahnya
Akupun masih disini..
menelusuri detik demi detik
Waktu yang berjalan mengukir kenangan
Senyum, tawa, sedih, dan gembira
Semua menyatu dalam perasaan
Aku masih disini
Menanti…berharap..
Aku masih tetap disini
Memeluk bayangmu dalam kegelapan
Mendekap Kasihmu dalam hening malam
Aku,,untukmu sayang

Rabu, 04 Januari 2012

Makalah Praktikum Pemeliharaan dan Pengoperasian Alat : Halogen Analyzer

HALOGEN MOISTURE ANALYZER

Deskripsi singkat
Gambar 1. Instrumen Halogen Moisture Analizer
Halogen moisture analyzer dapat digunakan untuk menentukan kandungan kelembaban zat apapun. Instrument tersebut beroperasi pada prinsip thermogravimetri, sebuah radiator halogen mengeringkan zat uji dalam percobaan. Sementara keseimbangan presisi memadukan system parutan dalam instrument terus menerus mengukur berat sampel. Penurunan berat sampel total diartikan sebagai bagian dari kelembaban. Manfaat utama menggunakan radiator halogen melibatkan pengukuran waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode pengeringan tradisional. Selain itu radiator halogen berbentuk cincin dan posisinya diatas substansi sampel, bahkan berakibat pada pemanasan sampel dan hasil pengulangannya pun sangat baik. Dasar untuk perhitungan kadar air adalah penurunan berat sampel setelah pengeringan.
Tidak ada definisi umum yang resmi untuk konsep kelembaban. Dibanyak kasus prinsip pengukuran secara fisika digunakan untuk penentuan definisi pengaruh kelembaban. Bagian selanjutnya menggambarkan hubungan kelembaban yang terjadi dengan metode penentuan suhu (kering). Kelembaban yang terkandung didalam material terdiri dari seluruh zat yang menguap pada pemanasan dan sampel mengalami penurunan bobot. Berat ditentukan dari sebuah keseimbangan dan diperkirakan sebagai kandungan kelembaban. Dari definisi ini, kandungan tidak hanya meliputi air, tetapi juga bobot yang hilang seperti pelarut organik yang menguap, alkohol, minyak, lemak, kompomnen aromatic, sebagai dekomposisi dan hasil pembakaran.
Penentuan kelembaban ini sangat penting untuk diketahui bahwa air dapat berbeda ikatanya dalam keadaan padat. Kandungan kelembaban dipengaruhi oleh zat yang mempunyai sifat fisik seperti berat, densitas, indeks bias, kekentalan, konduktivitas, dan lain-lain. Metode pengukuran dapat dibagi dalam beberapa metode, yaitu metode termogravimetri, metode kimia, metode spektroskopi, dan lain-lain. Halogen analyzer termasuk ke dalam metode termogravimetri. Sebuah alat yang memiliki fitur pengoperasian yang mudah dengan menggunakan Pembakaran Pirolisisatasnya yang terbuka. Dan memiliki biaya rendah dijalankan dengan menggunakan udara sebagai gas pembakaran.
Keuntungan dalam menggunakan halogen radiator adalah pengoperasian suhu dengan cepat dan ketepatannya terkontrol. Hasil yang didapat biasanya memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan metode tradisional dan lebih baik distribusi pemanasan seluruhnya dari sampel. Bahkan radiasi panas di dalam sampel dikombinasikan dengan pengaturan suhu yang baik dan memberikan hasil pengukuran yang baik.
Teknologi tersebut menggunakan radiator di dalam METTLER TOLEDO halogen moisture analyzer, tergantung dari sampel dan kandungan kelembabannya. Hal tersebut menghasilkan akurasi pengukuran antara 3 sampai 10 menit.
Kerugian menggunakan halogen analyzer sama seperti metode suhu yaitu memungkinkan terjadinya dekomposisi sampel. Sebagai tambahan untuk air dan zat-zat lain dapat menguap.
Fungsi
Halogen moisture analyzer dapat digunakan untuk mengukur kandungan kelembaban suatu zat yang sebenarnya yang berdasarkan pada prinsip termogravimetri.

Prinsip
            Metode termogravimetri adalah metode pengeringan bobot dimana sampel dikeringkan sampai bobotnya konstan. Perubahan berat diperkirakan sebagai penyusun kelembaban. Pengeringan berakhir dengan hasil yang didapat mencapai kesetimbangan. Ketika tekanan uap dari zat yang lembaz sama dengan tekanan uap sekitar. Tekanan uap sekitar yang lebih rendah sama dengan sisa kelembaban yang lebih rendah didalam zat ketika kesetimbangan tercapai. Penurunan tekanan uap sekitar yang lebih rendah, dapat menyebabkan kondisi kering.
            Penentuan kelembaban secara termogravimetri, dipengaruhi oleh suhu yang kering dan waktu pengeringan, ada pengaruh terhadap hasil pengukuran. Pengaruh dari tekanan atmosfer dan kelembaban atmosfer merupakan hal yang penting. Bagaimanapun harus ada yang diambil hingga mencapai ketepatan analisis yang tinggi.
            Metode termoravimetri merupakan metode klasik. Metode termogravimetri dapat digunakan pada seluruh zat dengan kandungan kelembaban lebih dari 0,1 %. Pengeringan halogen merupakan metode yang menggunakan teknologi radiator yang berdasarkan pada prinsip radiator halogen.  

Bagian

Skema dan Sistematika
Gambar 2. Skema Penentuan Kelembaban dengan Halogen Moisture Analyzer
Gambar 3. Lanjutan Skema Penentuan Kelembaban dengan Halogen Moisture Analyzer

Kalibrasi
Prosedur kalibrasi berikut berlaku untuk alat Halogen Analyzer dengan merek METTLER TOLEDO dengan Model: HG63-P Halogen Moisture Analyzer, S.No.: 1126242869.
Prosedur :
1.      Lihat prosedur operasi standar untuk menyeimbangkan kelembaban, No MFT-092
2.      Untuk memperoleh eseimbangan, alat harus dinyalakan setengah jam sebelum kalibrasi.
3.      Tingkat keseimbangan yang tepat adalah pada posisi horizontal. Indikator tingkat harus diposisikan tepat di tengah-tengah rambut silang.Sesuaikan hal tersebut dengan bantuan dari tiga sekrup untuk meratakan (satu di sisi kanan di depan dan dua di sisi belakang)
4.      Keseimbangan seharusnya ialah 0.000
Kalibrasi bagian dalam (pengaturan kalibrasi)
1.      Tekan “Menu” sebanyak dua kali untuk mengakses menu
2.      Gunakan tombol scroll up dan scroll down dan pilih “W.CAL” dari menu
3.      Gunakan tombol scroll up dan scroll down dan pilih “YES”
4.      Tekan “ACCEPT ENTRY” dan memulai pengaturan kemudian tempat sample akan terbuka
5.      Tampilan akan menunjukkan tes berat (misalnya 50000 g)
6.      Tempat pengaturan berat 50.000 g berada di tengah piringan dan beratnya akan direkam secara otomatis
7.      Instrumen akan menyimpan nilai rekaman dan tampilan akan muncul “W.CAL 0.000” dengan segera dan tampilan akan kembali pada pengaturan berat
8.      Tekan tombol “PRINT” dari  panel depan untuk mencetak pengaturan keseimbangan
9.      Masuk kedalam Balance adjustment print dan gunakan dari data tersebut untuk dikalkulasikan
10.  Dari data  kalkulasi berat tersebut didapatkan % Deviasi dengan rumus :
% deviasi = (berat rekaman(g) –berat sebenarnya(g)) x 100 %
Berat sebenarnya (g)
Menampilkan % deviasi dalam 3 desimal
11.  Nilai toleransinya ialah ± 0.1% berat sebenarnya
Kalibrasi bagian dalam (Pengaturan modul pemanasan)
Pengaturan modul pemanasan harus dilakukan menggunakan set suhu yang sesuai. Suhu yang digunakan untuk pengaturan harus menutupi seluruh rentang modul pemanasan.
Frekuensi
Kalibrasi internal (penyesuaian neraca) dilakukan sekali dalam sebulan. Kalibrasi internal (penyesuaian modul pemanas ruangan) harus dilakukan sekali dalam enam bulan, oleh agen eksternal.

Cara Pengoperasian
Preparasi Sample
1.      Timbang (sebelumnya dikeringkan) botol timbang. Bagikan jumlah sampel dari produk masing-masing secara merata di botol, kemudian tempat di oven pengering
2.      panci aluminium kering mengandung 10 g pasir pantai (atau pasir kuarsa) dan batang kaca pengadukan dalam oven pengering (Sekitar 1 jam pada 130 derajat) lalu timbang masuk Gunakan pipet untuk menambahkan sampel dan aduk rata. Ispissate untuk 45 menit. pada pelat pemanas atau di dalam oven pengeringan pada 90 derajat, kemudian menempatkan sampel dalam ofen pengeringan pada temperatur akhir
3.      Aksesoris 3: aluminium pan, kaca-serat filter, pipet. Gunakan pipet untuk mendistribusikan sampel cairan merata dalam panci, lalu tutup dengan kaca-serat penyaring
4.      panci aluminium Kering dengan 10 g pasir pantai (atau pasir kuarsa) dan batang kaca pencampuran dalam oven pengering. Timbang. Gunakan pipet untuk menambahkan cairan sampel, menimbang, lalu tambahkan 5 g air bersih dan campuran. Mengental untuk 30 menit. dalam bak air, pada pelat pemanas atau di dalam oven pengeringan pada 90 derajat sebelum pengeringan pengeringan oven
5.      Grind sampel di pabrik penggilingan berpendingin air (2 x 5 s, dengan interval 20 s), kemudian menempatkan 5 g tanah sampel dalam botol seberat sebelumnya dikeringkan, dan mendistribusikan secara merata. Tempatkan dalam oven pengering pada 130 derajat
6.      panci aluminium Keringkan dengan pasir pantai 20 g (atau pasir kuarsa) dan batang kaca pengadukan dalam oven pengering. Timbang. Gunakan pipet untuk menambahkan sampel, lalu tambahkan 10 g air bersih dan campuran. Mengental selama 30 menit. Dalam air mandi, di piring pemanas atau di dalam oven pengeringan pada 90 derajat sebelum pengeringan dalam oven pengering
7.      panci aluminium Keringkan dengan pasir pantai 20 g (atau pasir kuarsa) dan batang kaca pengadukan dalam oven pengering (Sekitar 1 jam pada 130 derajat) dan beratnya masuk Gunakan pipet untuk menambahkan sampel dan aduk dengan pasir. Timbang, kemudian tempat di oven pengering
8.      Aksesori: aluminium pan, kaca-serat filter, pipet. Gunakan pipet untuk mendistribusikan sampel cairan seragam dalam panci, lalu tutup dengan kaca-serat filter. (Temp. 1: 180 derajat, waktu 1:. 3 menit; temp. 2: 105 derajat, waktu 2:. 2 menit; suhu akhir: 77 derajat)
9.      Timbang dalam panci aluminium dengan batang kaca pencampuran. Tambahkan cairan sampel dan berat, dari menambahkan 5 g bersih air dan campuran. Sebelum pengeringan aktual dalam oven pengeringan, biarkan mengental selama 30 menit. dalam air mandi, di piring pemanas atau di dalam oven pengeringan pada 90 derajat
10.  Aksesori: aluminium pan, kaca-serat filter, sendok. Gunakan sendok untuk mendistribusikan cairan kental sampel merata di wajan lalu tutup dengan kaca-serat penyaring
11.  panci aluminium Keringkan dengan pasir pantai 20 g (atau pasir kuarsa) dan batang kaca pengadukan dalam oven pengering (Sekitar 1 jam pada 130 derajat) dan beratnya masuk Kemudian tambahkan sampel dan aduk rata. Timbang masuk mengental di mandi air, piring pemanas atau di dalam oven pengeringan selama 30 menit. pada 90 derajat, kemudian tempat pengeringan oven
12.  Timbang dalam panci sampel. Bagikan bahan sampel merata dalam panci, mulai pengukuran kelembaban
13.  sampel Grind di pabrik penggilingan berpendingin air (2 x 5 s, dengan interval 20 s), maka merata membagikan 3 g dari sampel tanah di panci aluminium
14.  panci aluminium Keringkan dengan pasir pantai 20 g (atau pasir kuarsa) dan batang kaca pencampuran dalam oven pengering untuk sekitar 1 jam pada 130 derajat. Timbang masuk Kemudian tambahkan sampel dan berat. Kemudian tambahkan 10 g bersih air, aduk, mengental selama 30 menit. dalam bak air, pada pelat pemanas atau oven pengeringan pada 90 derajat, dan kemudian tempat di oven pengering
15.  Aksesori: aluminium pan, kaca-serat filter, sendok. Gunakan sendok untuk mendistribusikan sampel merata di panci, lalu tutup dengan filter kaca-serat. Mulai program kelembaban pengukuran. (Temp. 1: 180 derajat, waktu 1:. 3 menit; temp. 2: 105 derajat, waktu 2: 2 menit; suhu akhir 77 derajat).
16.  panci aluminium Keringkan dengan pasir pantai 20 g (atau pasir kuarsa) dan batang kaca pengadukan dalam oven pengering (Sekitar 1 jam pada 130 derajat) dan beratnya masuk Kemudian tambahkan sampel dan berat. Kemudian tambahkan 5 g bersih air, aduk, dan biarkan mengental selama 30 menit dalam bak air, pada pelat pemanas atau di pengeringan oven pada 90 derajat, maka tempat di oven pengering
17.  Daging itu cincang halus di pabrik penggilingan berpendingin air (2 x 5 s, dengan interval 20 s), dicampur baik dalam panci aluminium dengan 20 g pasir kuarsa (dan batang gelas pencampuran), kemudian ditempatkan dalam pengeringan cabinet
18.  Daging dipersiapkan seperti untuk metode oven pengeringan, kecuali bahwa daging cincang kemudian merata didistribusikan dalam panci aluminium dengan sendok
19.  babi itu melewati alat pecincang dua kali, dicampur dengan baik (menggunakan kaca batang) dengan 20 g pasir kuarsa dalam sebuah panci aluminium dan kemudian ditempatkan dalam oven pengeringan
20.  Potong kismis 3-4 kali dengan pisau bedah kemudian mendistribusikannya secara merata di panci aluminium
21.  Hapus ditimbang-di dalam panci aluminium dari keseimbangan, tempat kismis di dalamnya, menghancurkan mereka dengan sebuah alu, dan mendistribusikan secara merata di wajan
Prosedur:
1.      yang kering di oven pengering selama 3 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai suhu kamar, menimbang, kemudian kering untuk 1 jam di oven pengering, keren dalam desikator, menimbang, lalu keringkan selama satu jam 1 lebih lanjut dalam oven pengering, keren dalam desikator, menimbang
2.      kering di oven pengering selama 1,5 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai suhu kamar, menimbang, kemudian kering untuk 1 jam di oven pengering, keren dalam desikator, menimbang, lalu keringkan selama satu jam 1 lebih lanjut dalam oven pengering, keren dalam desikator, menimbang
3.      kering pengeringan oven selama 2 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai suhu kamar, menimbang, kemudian kering untuk 1 jam di oven pengering, keren dalam desikator, menimbang, lalu keringkan selama satu jam 1 lebih lanjut dalam oven pengering, keren dalam desikator, menimbang
4.      kering di oven pengering selama 3 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai suhu kamar, menimbang, kemudian kering untuk 1 jam di oven pengering, keren dalam desikator, menimbang, lalu keringkan selama 4,5 jam lebih lanjut dalam oven pengering, keren dalam desikator, menimbang
5.      kering di oven pengering selama 4 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai suhu kamar, menimbang, kemudian kering untuk 1 jam di oven pengering, keren dalam desikator, menimbang, lalu keringkan selama 4,5 jam lebih lanjut dalam oven pengering, keren dalam desikator, menimbang
6.      kering di oven pengering selama 3 jam, kemudian dinginkan dalam desikator sampai suhu kamar, menimbang, kemudian kering untuk 1 jam di oven pengering, keren dalam desikator, menimbang, lalu keringkan selama 6 jam lebih lanjut dalam oven pengering, keren dalam desikator, menimbang
Suhu Program:
1.      Langkah pengeringan (temp. 1: 180 derajat, waktu 1:. 3 menit; temp 2: 105 derajat, waktu 2:. 2 menit; suhu akhir. 77 derajat)
2.      pengeringan ringan (jalan 3 menit), suhu akhir 155 derajat
3.      Langkah pengeringan (temp. 1: 180 derajat, waktu 1: 3 menit; temp 2: 105 derajat, waktu 2: 2 menit; suhu akhir.. 77 derajat)
4.      pengeringan ringan (jalan 3 menit), suhu akhir 160 derajat
5.      ringan pengeringan (jalan 3 menit), suhu akhir 140 derajat

Cara Pemeliharaan
1.      Ketika instrument tidak sesuai dengan persyaratan atau toleransi yang ditentukan diatas, instrument tersebut harus diberi label “ out of calibration “ dan harus diperbaiki dan dilayani oleh agen. 
2.      Setelah digunakan dan sebelum digunakan, instrument seharusnya dikalibrasi
3.      Selalu dilakukan pengecekan oleh agen atau supplier setiap enam bulan sekali untuk mengecek keadaaan alat
4.      Alat harus ditempatkan pada ruangan yang suhu dan kelembabannya terjaga (ruangan berAC)
5.      Alat ditempatkan pada meja yang datar, kokoh, dan permanen
6.      Alat dioperasikan dengan mengacu pada SOP (Standard Operating Procedur)

Penggunaan analisis dan contoh

Laporan Praktikum Pemeliharaan dan Pengoperasian Alat : HPLC (High Performance Liquid Chromatography)

High Performance Liquid Chromatography (HPLC)



Line Callout 2: HhHPLC
Gambar 2. Perangkat HPLC

Prinsip kerja HPLC ialah dengan bantuan pompa fase gerak cair dialirkan melalui kolom menuju detector. Cuplikan dimasukkan ke dalam aliran fase gerak dengan cara penyuntikkan. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen campuran. Karena perbedaan kekuatan interaksi antara  solute-solut terhadap fase diam
Solut-solut yang kuat interaksinya dengan fase diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu. Sebalikya, solute-solut yang kuat berinteraksinya dengan fase diam maka solute tersebut akan keluar kolom, dideteksi oleh detector kemudian direkam dalam bentuk kromatogram kromatografi gas. Seperti pada kromatografi gas, jumlah peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran. Komputer dapat digunakan untuk mengontrol kerja system HPLC dan mengumpulkan serta mengolah hasil data pengukuran HPLC.

Alat Penunjang HPLC
Syringes

Gambar 5. Syringe HPLC
Syringe adalah alat berukuran kecil dan berbentuk seperti jarum suntik dan berguna untuk memasukkan sejumlah sample yang ke dalam HPLC. Syringe pada HPLC berukuran 0,1 ml atau 100 mikroliter.
Fungsi
Syringe berfungsi untuk memasukkan sejumlah sample yang ke dalam HPLC.
Cara Penggunaan
1.   Jarum syringe dicelupkan ke dalam larutan yang akan dianalisis.
2.      Bilas syringe dengan menggunakan sample yang akan digunakan minimal tiga kali.
3.      Kemudian syringe ditarik sehingga sample masuk ke dalam syringe, penggunaannya sama seperti halnya jarum suntik.
4.      Setelah itu, syringe di inject pada colom dan secara otomatis computer sudah mengatur jumlah pemasukan sample.
5.      Setelah selesai, dalam penyimpanannya syringe harus dalam keadaan kering dan disimpan di dalam gabus syringe.



Ultrasonic Homogenizer

Line Callout 2: ToTombol pengatur waktu
Gambar 3. Ultrasonic Cleaner atau Ultrasonic Homogenizer
Ultrasonic homogenizer adalah alat yang berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan agar tidak terdapat gelembung didalamnya. Larutan yang dianalisis pada HPLC harus dalam keadaan bersih dan dan homogeny, sehingga memerlukan Ultrasonic Homogenizer untuk memecah gelembung-gelembung yang terdapat di dalamnya. Alat penunjang HPLC tersebut menggunakan gelombang ultrasonic yang dapat merambat di dalam air, seperti pada system analisis USG pada ibu hamil.
Fungsi
Ultrasonic Homogenizer berfungsi sebagai penghomogen suatu sample atau larutan yang akan dianalisis menggunakan HPLC agar tak ada gelmbung di dalam sample dan juga untuk menuci alat-alat gelas.
Cara Penggunaan
6.      Ultrasonic Homogenizer dihubungkan dengan power supply.
7.      Sample yang ada di dalam botol dimasukkan ke dalam Ultrasonic Homogenizr yang telah berisi air keran atau aquades.
8.      Putar tombol waktu sesuai yang diinginkan.
9.      Setelah sample homogen, waktu telah menunjukkan skala 0, sample diambil dan alat segera diambil dari power supply.

Pengoperasian HPLC
1.      HPLC dihubungkan dengan sumber arus, lalu computer, monitor, dan printer dinyalakan.
2.      Pompa HPLC dan detector UV dengan cara menekan tombol ON/OFF pada masing-masing alat.
3.      Lalu Analiyst Komputer dipilih.
4.      Setelah itu membuka LC Solution.
5.      Kondisi eluen dicek terlebih dahulu, jika terdapat gelembung udara harus disaring dengan menggunakan saringan 0,45 mikron. Kemudian dick kembali cairan eluen yang menuju pompa. Apabila juga masih terdapat gelembung udara maka harus dilakukan PURGE menggunakan drain dengan tujuan mengeluarkan udara dari eluen sehingga tidak mengganggu proses pemisahan.
6.      Purge dilakukan dengan cara memutar tombol drain berlawanan jarum jam, bersamaan dengan ditekannya tombol purge pada pompa. Sehingga eluen yang membawa gelembung akan keluar melalui pembuangan.
7.      Pilih menu File lalu pilih new Method File.
8.      Apabila belum memasukkan metode, harus menyettingnya dahulu di instrument parameter view.
9.      Ketik kecepatan fase gerak Pump A Flow.
10.  Ketik panjang gelombang analisa yang diinginkan pada colom wave length chl.
11.  Ketik waktu analisa yang diperlukan pada kolom stop time
12.  Klik file, save method file as… masukkan nama metode, klik save
13.  Kirim perintah ke alat, klik Download
14.  Klik instumen On/off.yang telah dibuat, klik download, lalu instrument on/off untuk menyalakan dan mematikan alat, tidak usah setting perhitungan.
15.  Untuk membuka metoda yag telah dibuat, klik 2x methode
16.  Setelah kondisi stabil artinya didiamkan atau warming up selama 15 menit, sampel diambil menggunakan syringe dan jaga samapai terdapat gelembung udara diadalamnya. Apabila terdapat gelembung udara, maka dilakukan teknik dengan cara mengeluar masukkan sample dalam syringe hingga gelembung tersebut  hilang.
17.  Untuk menginjekkan sample, klik single start
18.  Masukkan nama sample, id sample dan juga data file.
19.  Tunggu sampai ada tampilan data achquisition start.
20.  Kemudian sample di injeksikan ke dalam colom.
21.  Masukkan jarum syringe pada lubang sample, lalu ditekan perlahan hingga tak bisa ditekan lagi. Posisi syringe harus tegak lurus, lalu putar ke posisi load (naikkan ke atas), injeksikan sample,  lalu injector diputar kembali ke posisi inject (turun ke bawah)
22.  Hasil pemisahan akan dibawa ke dalam colom dan dibawa ke detector, sehingga ditampilkan pada layar monitor.

Gambar 1. Hasil Kromatogram pada Sample Kafein Ulangan 1
Gambar 2. Hasil Kromatogram pada Kafein Ulangan 2
Gambar 3. Hasil Kromatogram pada Standar



Kafein adalah kristal putih alkaloida xantina yang pahit, yang merupakan obat stimulan psychoactive. Kafein ditemukan oleh seorang ahli kimia Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menemukan istilah kaffein, suatu campuran kimiawi di dalam kopi (Kaffee dalam bahasa Jerman), yang di dalam bahasa Inggris menjadi caffeine.
Kafein pada manusia adalah suatu stimulan sistem saraf pusat (CNS, Central Nervous System), mempunyai pengaruh temporer untuk menghindari kantuk dan memulihkan keadaan siaga. Hidangan-hidangan yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, minuman tanpa alkohol, dan minuman berenergi, mendapat ketenaran yang luas. Kafein adalah unsur psychoactive yang paling luas digunakan di dunia, tetapi, tidak seperti banyak unsur psychoactive lainnya, kafein legal dan tidak diatur di hampir semua lembaga yuridis.
Hasil kromatogram dari kurva yang terbentuk dari hasil analisis sample pada ulangan pertama meghasilkan empat peak. Seharusnya peak yang dihasilkan hanya terdapat satu buah saja dan berbentuk yang paling menonjol atau paling tinggi atau paling tajam puncaknya. Pada sample ulangan pertama, sample kafein ditunjukkan dengan retention time 13.100,area sebesar 307151, height 9048, percent area sebesar 89.766, percent high sebesar 86.958. Peak yang dihasilkan berjumlah empat buah karena standar sudah terkontaminasi, lalu terdaptnya gelembung saat pemasukan ayau injeksi sample, walaupun kecil sangat menggaggu peak yang terbentuk sehingga terdapat bentukan empat kurva.
Hasil kromatogram dari kurva yang terbentuk dari hasil analisis sample pada ulangan kedua meghasilkan empat peak. Seharusnya peak yang dihasilkan hanya terdapat satu buah saja dan berbentuk yang paling menonjol atau paling tinggi atau paling tajam puncaknya. Pada sample ulangan pertama, sample kafein ditunjukkan dengan retention time 13.091,area sebesar 29295, height 8732, percent area sebesar 87.209, percent high sebesar 84.059. Peak yang dihasilkan berjumlah empat buah karena standar sudah terkontaminasi, lalu terdaptnya gelembung saat pemasukan ayau injeksi sample, walaupun kecil sangat menggaggu peak yang terbentuk sehingga terdapat bentukan empat kurva.
Hasil kromatogram dari kurva yang terbentuk dari hasil analisis standar pada ulangan kedua meghasilkan empat peak. Seharusnya peak yang dihasilkan hanya terdapat satu buah saja dan berbentuk yang paling menonjol atau paling tinggi atau paling tajam puncaknya. Pada sample ulangan pertama, sample kafein ditunjukkan dengan retention time 13.115,area sebesar 146019, height 9152, percent area sebesar 69.795, percent high sebesar 80.464. Peak yang dihasilkan berjumlah empat buah karena standar sudah terkontaminasi, lalu terdaptnya gelembung saat pemasukan ayau injeksi sample, walaupun kecil sangat menggaggu peak yang terbentuk sehingga terdapat bentukan empat kurva.
Sample yang dapat dianalisis dengan HPLC ialah yang bersifat themolabil atau senyawa yang tidak tahan panas. Contohnya alah senyawa-senyawa organic meliputi pemisahan flavonoid, alkaloid, fenol, cathrophyl, parasetamol,dan caffeine. Dari serangkaian data tersebut dapat dihitung konsentrasi sample caffeine yaitu :
sampel kafein (1):
Csampel =
      =
           = 12,1338 ppm
Sampel kafein (2):
Csampel =
      =
           = 12,6210 ppm